Hmm..apa yang sobat jalan-jalan pikirkan ketika mendengar Kota Semarang? Mr. HalanHalan yakin sekali kalau sobat jalan-jalan menjawab dengan kata LUMPIA! Ya! LUMPIA! Makanan khas yang satu ini memang tidak bisa lepasdari kota Semarang. Berbentuk silinder bulat dengan kulit luar yang kriuk..hmmm..meminjam kata-kata Pak (Alm) Bondan.. MAKNYUUUSS.

          Museum Ronggowarsita menjadi situs bagi karya besar filsafat dan kebudayaan. Lokasinya yang berada di Jalan Abdurrahman Saleh adalah museum terlengkap di Semarang. Ada koleksi arkeologi, sejarah, alam, budaya, hingga era pembangunan dan pengembangan wawasan nusantara. Nama museum ini diadopsi dari pujangga besar Ronggowarsita. Beberapa karyanya yang monumental adalah Serat Kalatidha yang berisi gambaran ‘zaman edan’. Saat ini Museum Ronggowarsito memiliki 59.802 jenis koleksi dan terbagi dalam 10 kategori. Ada filologi, arkeologi, geologi, biologi, historika, dan numismatic. Dilengkapi juga paham heraldika, kramologika, teknologika, ethnografika, dan seni rupa.

          Filosofi besar juga ditawarkan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). MAJT seolah menjadi pilar 25 nabi. Sarat filosofi dan ditopang fisik bangunan megah, MAJT ada di Jalan Gajah Raya, Sambirejo, Gayamsari. Menempati areal seluas 10 hektar, masjid ini mampu menampung 13.000 jamaah. Dengan posisinya ini, masjid ini menjadi simbol kebesaran Jawa Tengah sekaligus destinasi wisata religi terbaik. Pada area masjid ini terdapat Tower Asmaul Husna dengan ketinggian 99 meter. Melalui tower ini, para pengunjung bisa menikmati eksotisnya landscape Kota Semarang dari setiap sisi. Menariknya, di lantai 2 dan 3 tower ini terdapat Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah. Museum ini secara detail merekam jejak perjalanan dan perkembangan agama Islam di Jawa Tengah.

          Gedung Lawang Sewu merupakan etalase Kota Semarang. Bangunan ini demikian fenomenal dengan warna sejarah kuat. Menjadi ikon Kota Semarang, Lawang Sewu menjadi bukti kegigihan pemuda Kota Semarang dalam mengusir penjajahan melalui pertempuran 5 hari. Saat ini Lawang Sewu menjadi cagar budaya dengan usia lebih dari seratus tahun. Nama Lawang Sewu ini sendiri tidak lain karena jumlah daun pintunya konon berjumlah lebih dari seribu. Destinasi ini sangat instagramable dan jadi spot terbaik para fotografer. Suasana jadi semakin klasik manakala memasuki sore hingga petang.

          Menginap di Semarang tidak lengkap, tidak singgah di kawasan kota tua. Daerah ini adalah gambaran visual dari arsitektur Eropa klasik. Karena daerah ini penuh dengan bangunan tua arsitektur Eropa dengan usia yang sangat. Daerah ini adalah favorit di Semarang dan merupakan referensi bagi wisatawan. Dipenuhi dengan bangunan tua Eropa, area ini sangat stabil. Ada banyak spot-spot yang disediakan untuk mengambil gambar dengan sudut terbaik. Salah satu tempat favoritnya adalah Root House, Gereja Blenduk, Taman Srigunting, Gedung Marba, atau Galeri Kreatif Semarang. Suasana semakin seksi dengan banyak kafe dipenuhi dengan gaya klasik dan detail dekorasi.